Methandrostenolone/Methandione ditemukan pada tahun 1900 awalnya digunakan oleh tentara Jerman (NAZI) untuk memperkuat dan membesarkan tubuh dengan cepat. Digunakan di dunia olahraga pada tahun 1953 oleh atlet Rusia dalam kejuaraan Olympiade dan memberikan keberhasilan. Selanjutnya tahun 1956 John Ziegler dokter tim Olympiade Amerika melakukan penelitian dan eksperimen untuk atlet Amerika dibantu dengan perusahaan obat CIBA memberikan dampak positif dan keberhasilan, setelah itu dipatenkan dengan namaDianabol dan dikalangan atlet menyebutnya “Dbol” hingga saat ini. Pada saat tersebut Dr Ziegler merekomendasikan dosis 5-10mg/hari untuk para atletnya, dan pada saat tersebut Arnold Schwarzenegger dan Frank Zane menggunakan dosis tersebut.
Penelitian pada tahun 1980 menunjukkan bahwa konsumsi Dbol 10tab (100mg/hari) akan meningkatkan massa otot 2-7kg (rata-rata 3,3 kg) tanpa disertai kenaikan massa lemak. Namun pada sisi lain menurunkan kadar testosteron sampai 40% dari normal. Sehingga dapat disimpulkan Dbol memiliki manfaat meningkatkan massa otot, kekuatan dan kinerja namun rawan terhadap hormon testosteron dan liver. Penggunaan dalam dosis yang tepat serta suplemen kesehatan hati (Liv-52, Protect Ironlabs, Milkthistle, dll) mutlak digunakan.
Dianabol Cycle (Siklus Dianabol)
Dianabol termasuk steroid jenis fast acting atau langsung bereaksi di awal pemakaian. Dosis normal yang disarankan dalam kisaran 2-5 tab/ hari (20mg-50mg/hari) dengan cara pemakaian bisa di bagi tiap 4 jam. Karena Dbol sendiri hanya bereaksi dalam tubuh selama 4 jam. Setelah selesai cycle untuk menjaga manfaat dari Dbol agar tidak hilang dan mengembalikan hormon tubuh normal sedia kala dan menuju cycle berikutnya perlu adanya PCT (Post Cycle Therapy).
Clomid (clomiphene citrate) berfungsi untuk mengembalikan kadar testosteron tubuh yang turun selama pemakaian Dbol dan Liver protect (Liv52) untuk menjaga kebersihan liver/hati dan mengurangi kerja berat liver setelah pemakaian Dbol.
Dianabol termasuk steroid jenis fast acting atau langsung bereaksi di awal pemakaian. Dosis normal yang disarankan dalam kisaran 2-5 tab/ hari (20mg-50mg/hari) dengan cara pemakaian bisa di bagi tiap 4 jam. Karena Dbol sendiri hanya bereaksi dalam tubuh selama 4 jam. Setelah selesai cycle untuk menjaga manfaat dari Dbol agar tidak hilang dan mengembalikan hormon tubuh normal sedia kala dan menuju cycle berikutnya perlu adanya PCT (Post Cycle Therapy).
Clomid (clomiphene citrate) berfungsi untuk mengembalikan kadar testosteron tubuh yang turun selama pemakaian Dbol dan Liver protect (Liv52) untuk menjaga kebersihan liver/hati dan mengurangi kerja berat liver setelah pemakaian Dbol.
Pada akhirnya Dbol/obat lain akan memberikan manfaat yang cepat dan baik bila digunakan secara benar dan aman.
kalo yang isi 200 berapa harganya? yang bentuknya bulat kecil warna pink.
BalasHapuskalo yang isi 200 berapa harganya? yang bentuknya bulat kecil warna pink.
BalasHapusGak ada bro. Adanya isi 100 tabs. isinya berupa tablet warna pink
BalasHapusJd setelah menggunakan dianabol harus menggunakan Pct dan clomid atau cloid dan liv52 gt?
BalasHapusPctnya ap aja bro
BalasHapusPctnya ap aja bro
BalasHapus